Archive for the ‘Bahasa Indonesia’ Category

Kesaksian saya dengan Yesus

Tuesday, October 28th, 2014

Hallo, nama saya Rob dan saya berasal dari Texas Amerika Serikat. Saya ingin berceritera sedikit tentang diri saya. Saya biasanya mulai membagikan kesaksian saya tentang iman saya kepada Allah, yang sangat penting bagi saya. Sekitar duapuluh tahun yang lalu saya melalui suatu masa dimana saya sungguh-sungguh merasa kosong dan hampa. Ketika saya beriman kepada Yesus, Ia memuaskan saya sepenuhnya, dan sekarang saya mempunyai lebih banyak kasih, sukacita, dan damai yang tidak pernah diberikan oleh dunia. Ia adalah kesukaan dan hidupku.

Seandainya saya tidak melewati pengalaman yang begitu nyata, saya sudah lama menyerah dan mencari kepercayaan-kepercayaan yang lain. Hal yang mengubah kehidupan saya adalah ketika saya masuk dalam suatu hubungan pribadi dengan Yesus, yang melampaui batasan agama/filsafat. Sesuatu yang nyata dan menyentuh. Pada saat saya sampai pada satu titik yang menentukan dalam hidupku, Ia mengubah saya secara sangat radikal dan benar-benar dalam sekejap, cara saya bertingkahlaku, berpikir, dan percaya, diubahNya selamanya. Saya menjadi orang yang berbeda sekali dan hal ini tidak terbantahkan, dan perubahan ini dapat dilihat semua orang. Saya sudah dilahirkan kembali, dan sekarang saya tahu bahwa ini bukanlah sekedar istilah gerejawi. Saya adalah ciptaan baru di dalam Kristus. Sekarang beberapa perubahan dalam hidupku sedang berlangsung, tapi ada juga yang terjadi secara langsung dalam sekejap. Saya telah menyaksikan Allah membebaskan saya dari beberapa hal dalam hidup saya, yang tidak mungkin saya atasi dengan kemampuan saya sendiri. Yesus memberi saya kekuatan untuk mengalahkan dosa yang demikian banyaknya, termasuk segala sesuatu mulai dari kecanduan nikotin sampai amoralitas seksual. Saya juga menyaksikan isteri saya disembuhkan dari kerusakan ginjal dan putra saya dari asma. Andaikan pada saat ini saya hanya dapat menawarkan sekedar pendapat lain, maka saya tidak akan mau menyia-nyiakan waktu anda dengan membaca kesaksian saya.

Anda mungkin saja mengatakan “Saya tidak percaya padamu.” Atau paling-paling anda berpikir bahwa saya tulus tetapi sungguh-sungguh keliru, namun bagaimanapun yang saya minta hanyalah supaya anda dengan jujur dan sungguh-sungguh meminta Allah untuk menyatakan kepadamu kebenaran mengenai Yesus. Bagaimanapun terimakasih karena sudah sudi membaca, dan saya berdoa supaya melalui ini Allah memberkati anda berlimpah-limpah.

 

Bagaimana Membangun Hubungan dengan Tuhan

 

Link lain yang berhubungan

SUMBER DAYA MUSLIM DAN ISLAM

Bahasa Indonesia

My testimony with Jesus

Kekafiran dan Islam

Tuesday, October 28th, 2014

Sebelum ini saya sudah menulis mengenai pengaruh-pengaruh politeisme dan penyembahan berhala pra-islam atas agama Islam dalam artikel-artikel berikut:

The Crescent Moon and Star of Islam
APAKAH KAKBAH SUCI?

Salah satu dari penjelasan-penjelasan yang terkenal mengenai kekafiran dalam Islam dinamai “Ayat-ayat Setan” yang diduga dilafalkan oleh Muhammad setelah Sura 53:19-20 yang menurut catatan sejarah terdapat dalam sumber-sumber awal Islami yang diambil dari tokoh-tokoh yang dapat dipercaya seperti Ibn Sa’d dan al-Tabari dengan biografi mereka mergenai Muhammad.

Bagaimanapun juga episode ini diakui adalah sebuah penyesuaian kepada penduduk Mekah sebagai pengakuan perihal keabsahan dan pencampuran tangan yang efektif dari dewi-dewi atau ilah-ilah perempuan mereka yang dikenal sebagai Allāt, al-’Uzzā dan Manāt, yang juga disebut sebagai 3 anak gadis dari Allah, dengan maksud membantu mentobatkan sanaknya dan tetangga-tetangganya untuk masuk Islam, namun yang kemudian disingkirkan dan dianggap sebagai godaan dari Setan, yang olehnya Jibriil menghukum Muhammad karena memalsukan pewahyuan, yang menghasilkan ayat-ayat Quran 22:52,53 bersamaan dengan penyangkalan berikutnya akan ilah-ilah palsu ini di 53:21,22

Ringkasnya, saya kira kisah-kisah ini menunjukkan kecurangan dari gerakan ini sangat menyerupai apa yang terjadi ketika Muhammad untuk sementara mengijinkan orang-orang Yahudi Medina untuk berdoa menghadap ke Utara, ke Yerusalem, dan memunggungi Mekah, tetapi kemudian menariknya kembali karena orang-orang Yahudi menolak ajarannya, diikuti pengusiran mereka dengan menggunakan kekerasan keluar Medina.

Sebagai penutup, seluruh perkara ini bertentangan dengan inti ajaran agama Islam yang dengan tegas menyatakan “syahadat” sebagai formula kepercayaan mengenai keesaan Allah dan keabsahan peran Muhammad sebagai nabi sejati, bersamaan dengan doktrin “isma” perihal perlindungan ilahi agar Muhammad terhindar dari kesalahan; yang dalam hal ini gagal sebagai dikte sempurna dari Jibriil karena memalsukan perkataan lisan Allah. Maka dengan demikian cukup masuk akal bila meragukan wahyu-wahyu Muhammad lainnya, kalau-kalau ia buatan sendiri atau inspirasi dari setan.

Kesimpulannya, ini mungkin menjadi sesuatu yang memalukan atau gambaran yang tidak mendatangkan pujian kepada Muhammad sebagai nabi yang dicintai dan dihormati, tetapi hal ini harus dipertimbangkan dengan serius, terlepas dari pernyataan-pernyataan Ad hoc dari apologis-apologis Muslim yang melihat kejadian ini hanya sebagai ujian atau sebagai penyangkalan terhadap kitabnya.

 

 

Bagaimana Membangun Hubungan dengan Tuhan

 

Link lain yang berhubungan

SUMBER DAYA MUSLIM DAN ISLAM

Bahasa Indonesia

Paganism and Islam

Pandangan Islam bahwa Alkitab telah diubah

Tuesday, October 28th, 2014

Perlunya membuktikan keaslian tulisan Alkitab berada di garis terdepan dari pemikiran dan juga kepedulian kristiani. Dan saya sudah menulis dua pos mengenai subyek ini; satu dari sudut pandang literatur dan yang satunya dipandang dari kesejarahan, yang untuknya saya menggunakan sumber-sumber sekunder (ekstra-alkitabiah)demi mendukung klaim-klaimnya.

Is The Bible Reliable

Does Archaeology disprove the bible


Sebagai tambahan pada butir-butir yang sudah saya buat di blog-blog ini saya kira ada beberapa faktor lain yang harus dipertimbangkan ketika mempertanyakan integritas Alkitab, seperti peringatan-peringatan Alkitab bahwa Allah akan menghukum siapa saja yang mengutak-atik atau menyalahgunakan firmanNya atau kitab suci.Ulangan 4:2, Wahyu 22:18, selain fakta bahwa menipu, berdusta atau menyampaikan kesaksian palsu itu bertentangan dengan standar etika kristiani.Jadi bila mempertimbangkan tindakan-tindakan seseorang dari perspektif psikologis dan spiritual, maka mustahil seorang yang benar-benar percaya berani mengubah teksnya.

Dengan kata lain, keseluruhan teori konspirasi ini kurang dapat dipercaya, selain juga tidak masuk akal bila ada orang lain yang mengeditnya dan tidak menghapuskan apa yang nampak sebagai kontradiksi atau pernyataan-pernyataan paradoksal yang dapat membuat teks Alkitab nampak tidak menguntungkan atau mencurigakan.

Juga dua kelompok agama yang berbeda, yaitu Yahudi sebagai pelindung dari Perjanjian Lama atau Tanakh dan kelompok non-Yahudi sebagai pemegang utama dari Perjanjian Baru, untuk mengubah kedua kitab mereka nampaknya tak mungkin, teristimewa karena mereka berbagi teks yang identik atau sama. Bahkan penemuan gulungan naskah Laut Mati di Qumran, yang lebih tua sekitar 1000 tahun dari Teks Masoretik, menunjukkan integritas kitab suci.

Bagaimanapun juga saya memahami bahwa kelompok-kelompok oposan/penentang ini perlu membuat klaim-klaim mengenai pengubahan Alkitab, karena kalau tidak mereka tidak dapat eksis sebagai pesaing. Dan oleh karena itu nampaknya cukup masuk akal bila ada motivasi untuk memiliki pendekatan yang beratsebelah terhadap data kitab suci karena cenderung ingin membuktikan kesalahannya daripada mencari kebenarannya.Pada akhirnya hal ini akan nampak bila mereka ditanya siapa yang mengubah alkitab, dan kapan mereka mengubahnya, serta apa tepatnya yang sudah diubah. Sampai pada titik ini tidak ada respon yang tepat karena tuduhan-tuduhan ini tidak memiliki cukup bukti untuk menjawab ketiga pertanyaan itu dengan memadai.

Saya bahkan berpikir tidak ada alasan kuat yang dapat dibuat dari Quran untuk menolak tulisan-tulisan alkitab karena mereka justru ditegaskan sebagai firman Allah di Sura 2:87, 3:3, 4:163, 5:46-47, 5:68, 10:94.

Terlebih pula Quran nampaknya menandakan bahwa firman Allah tidak pernah dapat diubah atau diganti 6:114-115, 6:34, 10:64.

Jadi oleh karena Quran menyatakan bahwa kitab-kitab Injil, Torat dan Mazmur/Zabur adalah “Firman Allah” yang tidak bisa diubah, saya percaya kawan-kawan Muslim saya tidak mempunyai argumen yang berwenang dari kitab mereka yang suci dan mulia untuk mempertanyakan Alkitab. Lagipula dengan mengatakan bahwa firman Allah yang diwahyukan di dalam Torat, Mazmur, dan Injil sudah diubah, maka hal yang sama potensial berlaku juga kepada Quran sendiri jikalau ia benar-benar adalah firman Allah.

Sebenarnya kesimpulan Quran tentang tidak dapat diubahnya firman Allah cukup masuk akal, karena bagaimana mungkin Allah yang mahakuasa dan berdaulat tak mampu menopang firmanNya di segala waktu?

Akhirnya, bilamana alkitab benar adanya seperti yang diklaim Quran pada masa hidup Muhammad, maka ini menjadi masalah bagi orang Muslim yang mengatakan bahwa ia sudah diubah, karena ada kolaborasi dari bukti-bukti alkitabiah digabung dengan perkataan-perkataan bapa-bapa gereja awal yang ada sebelum Islam, dan dengan demikian meneguhkan keabsahan alkitab yang kita miliki hari ini dengan menunjukkan bahwa tidak ada perubahan yang berarti selama lebih dari 1000 tahun. Jadi ditinjau dari perspektif Muslim, untuk mengatakan bahwa Alkitab sudah diubah maka itu adalah penolakan terhadap jabatan profetik Muhammad, berhubung itu menentang klaim Quran yang mendukung pengilhaman, pemeliharaan, dan otoritas dari kitab-kitab suci kristiani.

 

Bagaimana Membangun Hubungan dengan Tuhan

 

Link lain yang berhubungan

SUMBER DAYA MUSLIM DAN ISLAM

Bahasa Indonesia

An Islamic view that the Bible has been corrupted

 

 

Permission granted by David Woods for excerpts taken from the article on “ Muhammad and the Messiah” in the Christian Research Journal Vol.35/No.5/2012

Keilahian Yesus dan Islam

Tuesday, October 28th, 2014

Bila mempertimbangkan keilahian Yesus Kristus kita harus menentukan lebih dahulu apakah alkitab adalah sumber yang dapat dipercaya. Jadi saya sudah menulis artikel mengenai dapat dipercayainya Perjanjian Baru dengan memusatkan perhatian pada perspektif Muslim.

Pandangan Islam bahwa Alkitab telah diubah

Masalah keilahian Yesus ini bukanlah terutama apa yang dikatakan alktitab yang membuatnya kontroversial, melainkan karena pandangan keliru dari Quran 5:116 dalam menyiratkan bahwa orang-orang Kristen mempercayai Trinitas adalah Allah, Yesus dan Maria, sebuah pandangan yang tidak pernah didukung alkitab maupun kekristenan ortodoks. Sebaliknya formula Trinitas senantiasa adalah Bapa, Anak dan Roh Kudus. Apabila anda tertarik untuk lebih memahami pemakaian metaforis atau simbolis dari istilah alkitab “Bapa” dan “Anak”, saya sudah menulis artikel lain yang menjelaskan tentang konsep-konsep hubungan ini.

Yesus adalah Anak Allah

Betapapun, apabila alkitab terbukti benar sebagai teks yang diilhamkan, maka perkataan Yesus dan kitab-kitab injil bersama-bersama membuktikan keilahianNya. Awalnya hal ini mungkin tidak begitu kentara bagi seorang peragu atau bagi orang yang melihatnya sambil lalu, tapi kaum Muslim juga tidak mudah menerima pandangan bahwa Dia adalah Mesias. Secara paradoks,Yesus tidak langsung terang-terangan memberitahukan status mesianik ilahiNya sekalipun Ia memenuhi peran itu, Matius 11:2-6. Terlebih pula Ia bahkan menolak desakan orang-orang yang mau menjadikanNya raja, Yohanes 6:14-15 dan selanjutnya menolak gagasan tentang kerajaan duniawi dengan mengatakan bahwa kerajaanNya bukanlah dari dunia atau system duniawi ini, Yohanes 18:36-37. Baru pada persidangan di depan musuh-musuhNya dengan enggan tetapi jelas Ia mengaku kepada mereka bahwa Ia adalah Kristus atau Mesias, Lukas 22:66-71. Ditambah pula, sekalipun Yohanes Pembaptis datang untuk menyiapkan jalan bagi Tuhan, Yesus sendiri tidak melakukan pidato kampanye hanya demi mendukung status keilahianNya, melainkan misi utamanya saat itu adalah untuk melayani dengan rendah hati,bukan untuk dilayani, Matius 20:28. Hanyalah dengan diam-diam dalam suatu percakapan pribadi Ia membukakan identitasNya yang sebenarnya kepada murid-muridNya yang setia. Kala itupun Ia tidak mau mengatakannya begitu saja, melainkan memberikan pertanyaan terbuka tentang siapa diriNya menurut mereka, karena Yesus tidak mau bila mereka bersandar pada kesaksian manusia saja, melainkan supaya mereka bersandar pada mediasi dari Allah Bapa dan Roh Kudus yang membukakan kebenaran ini, Matius 16:13-20, Yohanes 6:44, Yohanes 16:13. Akhirnya Ia menyuruh mereka untuk tidak mengatakannya kepada siapa-siapa waktu itu .

Mungkin asing bagi telinga anda bagaimana Yesus menghindar untuk mengungkapkan tentang identitas diriNya, tetapi Ia melakukan itu hanya untuk menyembunyikannya dari mereka yang mengaku adalah musuh-musuhNya sampai waktuNya di bumi ini sudah digenapi, teristimewa karena apa yang perlu dikatakanNya toh tidak akan membawa perbedaan bagi mereka dan hanya akan digunakan untuk menentangNya karena mereka menolak kesaksianNya dan hanya mencari-cari kesalahanNya terlepas dari kepedulian mereka akan kebenaran. Jadi pengetahuan akan wahyu ini disediakan hanya untuk para muridNya yang sejati sementara ia tetap tersembunyi dari mata orang-orang yang tidak percaya karena Allah Roh Kudus membutakan dan membuat mereka tuli sementara membuka mata dan telinga orang-orang percaya supaya bisa mendengar dan melihat kebenaran, sebab Ia menghindar untuk melemparkan mutiara ke hadapan babi yang kotor dan anjing. 
Secara tidak langsung, keseluruhan pokok masalah ini dengan kuat membuktikan kebenaran alkitab dan orang-orang Kristen, yang bila sungguh-sungguh ingin memanipulasi kitab suci demi mendukung keilahian Yesus, mereka dapat melakukannya dengan lebih baik bila menuliskan sesuatu yang lebih dari itu, seperti tulisan-tulisan palsu injil gnostik. Sekarang marilah kita lihat apakah yang sesungguhnya ditunjukkan kitab-kitab injil mengenai sifat Yesus dengan memperlihatkan hakikat ilahiNya didasarkan atas perkataan dan tindakan Yesus dan murid-murid pribadiNya.

Sebagai awal, Yesus mengaplikasikan kepada diriNya sendiri nama pribadi Allah seperti yang dibicarakan di kitab suci Ibrani atau Torat sebagai “Aku adalah”Yohanes 8:58.

Ia juga membicarakan diriNya sebagai hakim atas semua umat manusia, Matius 25:31-46.

Dia dengan bebas menerima beberapa kali penyembahan tanpa menegur orang-orang itu

Yohanes 9:38
38 Katanya: “Aku percaya, Tuhan!” Lalu ia sujud menyembah-Nya.

Matius 14:33
33 Dan orang-orang yang ada di perahu menyembah Dia, katanya: “Sesungguhnya Engkau Anak Allah.”

Matius 28:9-10
9 Tiba-tiba Yesus berjumpa dengan mereka dan berkata: “Salam bagimu.” Mereka mendekati-Nya dan memeluk kaki-Nya serta menyembah-Nya.10 Maka kata Yesus kepada mereka: “Jangan takut. Pergi dan katakanlah kepada saudara-saudara-Ku, supaya mereka pergi ke Galilea, dan di sanalah mereka akan melihat Aku.”

Matius 28:16-20
16 Dan kesebelas murid itu berangkat ke Galilea, ke bukit yang telah ditunjukkan Yesus kepada mereka.
17 Ketika melihat Dia mereka menyembah-Nya, tetapi beberapa orang ragu-ragu.
18 Yesus mendekati mereka dan berkata: “Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi.
19 Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus,
20 dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman.”

Ia mengaku memiliki kuasa untuk mengampuni dosa seperti tertulis di Markus 2:1-12 dan Lukas 7:40-50.

Ia menyatakan pra-eksistensinya dan menunjuk kepada kemuliaanNya sebelum dunia diciptakan.

Yohanes 16:28
28 Aku datang dari Bapa dan Aku datang ke dalam dunia; Aku meninggalkan dunia pula dan pergi kepada Bapa.”

Yohanes 17:5
5 Oleh sebab itu, ya Bapa, permuliakanlah Aku pada-Mu sendiri dengan kemuliaan yang Kumiliki di hadirat-Mu sebelum dunia ada.

Yesus menyebut diriNya sendiri Tuhan atas hari Sabat dan Tuan dari raja Daud di Markus 2:28, dan Matius 22:41-45. Ada banyak contoh dimana konsep mengenai ketuhanan ini dalam cara berpikir ibrani membawa ide ketuhanan atau keilahian sebagaimana istilah Tuhan dan Allah seringkali dipakai secara sinonim dan dapat ditukar-tukar di seluruh alkitab, sebagaimana ada di dalam Septuaginta Yunani maupun di Tanakh Ibrani. Juga ketika orang Yahudi Ortodoks membaca kitab suci mereka menggunakan kata pengganti Adonai (Tuhan) bila menunjuk kepada Allah.

Markus 2:28
28 jadi Anak Manusia adalah juga Tuhan atas hari Sabat

Matius 22:41-45
41 Ketika orang-orang Farisi sedang berkumpul, Yesus bertanya kepada mereka, kata-Nya:
42 “Apakah pendapatmu tentang Mesias? Anak siapakah Dia?” Kata mereka kepada-Nya: “Anak Daud.”
43 Kata-Nya kepada mereka: “Jika demikian, bagaimanakah Daud oleh pimpinan Roh dapat menyebut Dia Tuannya, ketika ia berkata:
44 Tuhan telah berfirman kepada Tuanku: duduklah di sebelah kanan-Ku, sampai musuh-musuh-Mu Kutaruh di bawah kaki-Mu.
45 Jadi jika Daud menyebut Dia Tuannya, bagaimana mungkin Ia anaknya pula?”

Matius 7:21-23
21 Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga.
22 Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga?
23 Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!”

Yohanes 13:13
13 Kamu menyebut Aku Guru dan Tuhan, dan katamu itu tepat, sebab memang Akulah Guru dan Tuhan.

Menurut Yohanes pasal 1, Yesus dibicarakan sebagai Allah yang ada sebelumnya dalam keadaan Nya yang mulia ketika menciptakan dunia.

Yesus sekalipun adakalanya memperkecil penyingkapanNya, tidak bertindak dalam kekosongan sampai samasekali menghindari identitasNya di hadapan musuh-musuhNya yang kadang-kadang ribut hingga membuatNya mengundurkan diri ketika mereka memprotes klaimNya yang dianggap menghujat karena menyamakan diriNya dengan Allah. Yohanes 5:17-18, Markus 2:5-7.

Akhirnya, sesuai kitab suci, Yesus adalah lebih daripada seorang Nabi atau manusia yang tentangnya Dia atau orang lain katakan mengenai diriNya, karena Ia berada di luar batas kemampuan manusiawi. Jadi terakhir, pertanyaan saya kepada anda adalah bahwa bilamana Alkitab itu dapat dipercayai maka anda harus secara serius mempertimbangkan ayat-ayat yang membuktikan keilahian Yesus ini dan jangan membuangnya begitu saja oleh karena tidak cocok dengan pandangan agama anda, dan dengan keliru berusaha mengingkari bahwa alkitab membuat klaim-klaim seperti itu.

Kalau tidak, anda akan menemukan dirimu melakukan kesalahan yang sama seperti ahli-ahli agama fanatik pada jaman Yesus, yang menolak Yesus sebagai Mesias dan hanya menantikan Mesias manusiawi karena tidak mau percaya dan mengandalkan kesaksian alkitab serta pernyataan Yesus sebagai Firman Allah; Yohanes 1, Matius 7:24-27.

 

Bagaimana Membangun Hubungan dengan Tuhan

 

Link lain yang berhubungan

SUMBER DAYA MUSLIM DAN ISLAM

Bahasa Indonesia

The Divinity of Jesus and Islam

 

 

Permission granted by David Woods for excerpts taken from the article on “ Muhammad and the Messiah” in the Christian Research Journal Vol.35/No.5/2012

Islam dan Damai

Tuesday, October 28th, 2014

Seringkali saya mendengar dari kawan-kawan Muslim saya bahwa Islam adalah agama yang toleran dan penuh damai, dan hanya ada beberapa ekstremis yang membuat Islam beroleh nama buruk. Namun, dalam nama Islam, selama empatbelas abad terakhir ada lebih dari 270 juta manusia sudah dibunuh, dan sejak 9-11 ada sekitar 20.000 serangan teroris di seluruh dunia. Jadi kekerasan merefleksikan nilai-nilai islam yang berputar sekitar konsep-konsep seperti jihad dan kematian sahid yang menjadi dorongan kuat, dan menunjukkan bahwa kekerasan, kebencian dan agresi adalah ekspresi yang sah untuk menggambarkan iman islami.

Baik sekarang maupun dahulu, Islam melalui kekuatan dan paksaan telah menawan bangsa-bangsa dan menyandera mereka melalui ketakutan dan intimidasi karena memelihara roh penaklukan dengan pikiran tertuju kepada perebutan. Oleh karena itu bagi penganut-penganutnya yang menghormati Allahnya Quran dengan melakukan titah-titah dari Islam purba ini, saya tidak dapat mengritiknya karena ketundukan mereka yang tulus kepada ajaran-ajarannya, sebagaimana juga muslim lain yang pasif atau cukup cinta damai, berhubung mereka adalah pelaksana sejati dari Islam sebagaimana diungkapkan dalam Surah: Qur’an 9:29, 9:73, 9:123. Pada dasarnya, menurut teologia Islam, sudah sepatutnya bahwa bila takdir Allah mengijinkan terjadinya serangan-serangan teroris ini, maka itu mestinya kehendakNya, bukan? Jadi menentang untuk memerangi orang kafir bisa jadi adalah penolakan dan pembangkangan terhadap rencana Allah yang sempurna. Sekalipun saya mengutuk tindakan-tindakan ini, tidaklah sulit untuk melihat bahwa mereka berperilaku sesuai dengan Quran. Jadi saya kira cukup pantas bila anda bertanya kepada diri sendiri, bila anda mengaku sebagai Muslim, dengan tidak menerima ayat-ayat tadi, maka barangkali anda bukan orang yang benar-benar beriman, atau bukan Muslim sejati karena anda menolak beberapa ayat yang ada dalam Quran. Tambahan pula, memilah-milah untuk memakai Surah-surah tertentu yang cocok dengan ideologi agama anda, pada hakikatnya, mendefinisikan kembali dan bahkan mempertanyakan kepercayaan-kepercayaan Islam adalah bentuk pemurtadan karena membangun pandangan agamawi anda sendiri. Qur’an 33:36. Selanjutnya, bersikeras bahwa Islam adalah agama cinta damai dan tidak menentang terorisme semacam itu dengan berdiam diri, menjadi suatu bentuk persetujuan dan pembolehan kepada tindakan-tindakan keji ini melalui pertalian sebagai antek dari kejahatan terhadap kemanusiaan ini. Bila anda sangat menentang terorisme, maka bersediakah anda menentang gerakan ini bahkan sampai membahayakan diri sendiri?

Sayangnya, sekalipun mayoritas Muslim adalah pasifis, unsur radikal dari kepemimpinan Islam itulah yang membawa pengaruh pada budaya Islami, karena yang mayoritas akan berpihak kepada gerakan mereka, mengatasi dan melawan pandangan apa saja yang menandinginya. Terlebih pula usaha menyelesaikan masalah ini secara sekuler dengan mereformasi Islam melalui cara-cara demokratis dan diplomatis, adalah metode Barat dalam bekerja, bukan cara islami tradisional. Mungkin anda mulanya berkeberatan dengan menunjukkan bahwa Quran bersikap adil terhadap orang-orang lain seperti tercantum di Qur’an 2:256, 109. Namun itu hanyalah karena pada tahap-tahap awal perkembangannya ia belum sanggup sepenuhnya membela diri sendiri; tetapi ketika kekuatannya semakin besar, Surah-surah ini dibatalkan sebagaimana dapat dilihat dari dikotomi dari ayat-ayat lain yang tadi saya sebut, dengan beralih kepada bentuk perilaku yang lebih agresif demi memperoleh kekuasaan, bila perlu, dengan pedang kekerasan. Perkembangan ke arah dominasi dan pengaruh Islami mungkin nampak sebagai teori konspirasi yang lain, namun secara historis ia sudah terjadi dan masih terus berlangsung sementara ia mulai dengan agenda yang tersembunyi dan terus melaju melalui berbagai tahap perkembangan ke arah suatu institusi yang kokoh, yang pada akhirnya, dengan berlalunya waktu, memegang kendali sepenuhnya atas masyarakat dengan menetapkan Hukum Islam yang mengalahkan dan membalikkan budaya, termasuk orang-orang tidak percaya. Hal ini sering mengarah kepada penindasan dan aniaya terhadap orang-orang Kristen dan kelompok-kelompok lain. Saya mendukung satu kelompok yang bernama Voice of the Martyrs (Suara para Martir) www.persecution.com, suatu organisasi kristiani yang menolong dan membantu orang-orang yang menjadi korban siksaan. Ada sekitar 300.000 orang kristen setiap tahunnya yang masuk dalam definisi ini, bervariasi dari kehilangan pekerjaan dan hartabenda sampai kepada penahanan dan bahkan kematian. Yang membawa saya kepada butir berikutnya karena orang Muslim sering berubah-ubah, menekankan kutipan Quran seperti : “tidak ada pemaksaan dalam agama”, namun mengabaikan fakta bahwa di dalam masyarakat-masyarakat dominan Islam mereka menganiaya orang-orang tidak percaya sebagai usaha mereka untuk memaksanya masuk Islam, melalui jihad, menyalah-gunakan hukum penistaan agama, dan membayar Jizyah ketika mereka mengisolasi dan memarjinalkan orang-orang itu sebagai warga kelas dua sesuai dengan dukungan pernyataan Ibn Kathir mengenai hal ini di 9:29.

Bagaimanapun, siapa yang pernah mendengar tentang kelompok kemanusiaan Muslim yang menolong dan membantu orang kafir sementara mereka terutama peduli dengan kaum masyarakat mereka sendiri, bukan dengan hak untuk menolong orang lain untuk percaya karena mereka menganggap diri mereka lebih tinggi, Qur’an 3:110, 98:6.

Tetapi kekristenan-lah yang telah mengambil langkah-langkah besar dalam memperjuangkan hak-hak kemanusiaan semua orang dengan mendirikan dan membentuk institusi-institusi seperti rumah sakit dan panti asuhan, juga baru-baru ini membantu orang-orang Muslim Suriah yang mengungsi ke Irak dan telah diabaikan oleh kawan-kawannya sesama Muslim.
 Bagaimanapun kemajuan Islam di suatu masyarakat diawali ketika ia sebagai parasit menguasai bangsa tuan rumah melalui imigrasi, kelahiran anak, dan membiayai penaklukan orang kafir melalui pengurangan dalam memindahkan musuh bukan dengan kebenaran tetapi dengan paksaan.

Proses pengislaman ini bisa terjadi secara berangsur-angsur dimulai dengan permainan persahabatan bernama Taqiyya sebagai cara untuk mencapai tujuan, sebagaimana terdapat di Qur’an 3:28, untuk menyembunyikan maksud sebenarnya dari komunitas Islami yang didukung oleh ulasan-ulasan dari Ibn Kathir dapat dilihat di Amerika hari ini. Dan dari titik ini memajukan pengaruh mereka ke suatu definisi yang sangat luas tentang apa yang disebut Jihad bertahan, yang oleh para pengulas Islami dianggap meliputi kritisisme menentang Islam atau dengan ketidakpercayaan karena memberitakan agama non-islami yang lebih menggambarkan Afrika Utara dan Eropa di mana mereka telah mendapatkan kekuasaan. Akhirnya, ini kemudian mengarah ke Jihadi penyerangan supaya Islam dapat bertahan hidup dan semakin berkembang dengan kekuasaan absolut sebagaimana dapat dilihat pada negara-negara Islami yang diperintah dengan Hukum Syariah. Ironisnya ancaman-ancaman semacam ini bahkan dilaksanakan sedemikian rupa sehingga mereka melakukan perang agama di antara berbagai faksi atau sektenya sekalipun mereka dianggap bersatu sebagai saudara di bawah teks yang sama. Oleh karena itu ide mengenai pemaksaan ini tidak didukung di tahapan mana saja dan juga tidak mendekati “teori Perang yang Adil” bila menjadi kekuatan yang dominan.

Akhirnya, kontrol ini dipelihara bahkan di antara para anggotanya seperti ancaman untuk membunuh pemurtad, jadi tidak ada kesadaran akan hak-hak pribadi. Kebebasan hanyalah ilusi karena norma-norma islami adalah peraturan ketatanegaraan sebagaimana didukung oleh keluarga, pemerintah, dan Quran.

Sebagai kesimpulan, saya mengakui fakta bahwa ada Muslim yang toleran dan pasif, yang berduka dan sedih oleh karena agresi dari mereka yang memegang dengan serius kepercayaan-kepercayaan islami ini. Saya senang bahwa di dalam masyarakat Muslim ada yang tidak melakukan dan percaya doktrin-doktrin islami ini. Mungkin jauh di lubuk hati mereka ada penolakan diam-diam terhadap Islam, namun karena takut tidak berani menentang atau menyuarakannya berkaitan dengan akibat-akibat yang dapat terjadi karena keberatannya terhadap praktik-praktik macam itu. Bahkan di bawah sadarnya mungkin ada penipuan diri-sendiri yang tidak mengijinkan mereka untuk dengan jujur dan adil memikirkan kepercayaan-kepercayaan sekitar islam. Akan tetapi di dalam hati atau nurani mereka orang-orang Muslim ini terbuka dan terkoneksi dengan computer untuk mengenali implikasi moral dari tindakan-tindakan pembunuhan ini demi memajukan kewajiban dan komitmen agamawi mereka.

Saya percaya bahwa para Muslim yang pandangannya lebih moderat, terlepas dari ajaran-ajaran Quran, memberi respon secara reaksioner setelah melihat kejahatan-kejahatan kontemporer dari manusia-manusia keji seperti Hitler, Stalin, Idi Amin, Pol Pot dan Hirohito dan ngeri melihat kekejaman dan keangkuhan dari kejahatan-kejahatan karena kebencian yang dilakukan orang-orang ini. Mereka yang melakukan ritual pemusnahan bangsa, tidak berbeda dengan mereka yang mendukung kejahatan-kejahatan agamawi yang dilakukan dalam nama Allah.

Namun sayangnya sebagian orang Muslim tidak melihat kontribusi mereka sendiri atau memikul tanggungjawab untuk penghancuran mereka hingga menjadi penyakit masyarakat. Ini mengingatkan saya kepada perkataan Yesus mengenai mengeluarkan dulu balok dari mata sendiri sebelum mengeluarkan selumbar dari mata orang lain. Mereka begitu buta oleh hambatan pada mata mereka sehingga tidak dapat melihat dengan jelas sifat sebenarnya dari masalah yang ternyata berada dalam gerakannya sendiri. Saya percaya bahwa para Muslim moderat secara insting mengerti bahwa mereka dibentuk oleh Pencipta yang pengasih yang ingin memajukan kehidupan dan telah memberi kepada kita contoh-contoh besar dari kasihNya melalui pengasuhan dan perawatan dari ibu-ibu kandung kita. Apabila Allah menciptakan mahluk-mahluk terbatas ini dengan perasaan cinta yang terbatas, maka betapa lebih-lebih lagi Allah yang tak terbatas rindu menyatakan ketidakterbatasan kapasitas kasihNya kepada umat manusia.

Allah mencurahkan kasihNya kepada dunia melalui Yesus dengan mempersembahkanNya sebagai pembayaran atas hutang-hutang dosa kita, hingga kita boleh mendapatkan hidup kekal. Allah tidak mengalahkan kita dengan kebencian tetapi dengan kasih, yang adalah puncak definisi atau sifat dari pribadiNya. 
Akhirnya, saya ingin mengucapkan terimakasih kepada anda karena sudah membaca blog ini, dan saya ingin meminta anda untuk melakukan pendekatan yang jujur dan mengusik pikiran kepada masalah Islam. Bagaimanapun, mengambil pandangan yang lebih liberal sudah merupakan keterbukaan untuk memikirkan kembali sistem kepercayaan anda dan posisi historisnya yang berlawanan dengan hak-hak azasi manusia dan kesucian hidup. Selanjutnya saya meminta anda untuk cukup berani mendukung kebenaran sekalipun itu berarti mengingkari hakikat dari keberadaan anda termasuk nilai-nilai budaya dan masyarakat yang sudah dibebankan pada anda.

Sebagai kesimpulan, ada tingkatan lebih tinggi dari keberadaan manusia dimana Allah pada akhirnya memberi arti agama. Sebuah agama yang akhirnya bisa digambarkan sebagai relasi dari kasih yang berkorban. Kasih ini dimulai dengan Yesus dan diperluas melalui tangan-tangan kasih dari murid-muridNya yang mau menjangkau ke seluruh dunia, menghibur manusia yang menderita. Itu adalah kasih yang mulia karena ia tidak demi kepentingan diri sendiri, dan sekalipun kasih ini tidak dibalas orang, mereka terus mengasihi bahkan bila artinya adalah mengampuni dan mengasihi musuh dengan memberikan pipi yang lain.

Sahabat terkasih, ada jalan yang lebih baik, dan Yesus mengatakan bahwa itu satu-satunya jalan. Jalan yang menuju ke kehidupan, bukan kematian. Kasih sebagai ganti ketakutan, kebencian, kemarahan, dan pembunuhan. Karena begitu besarnya kasih Allah akan dunia ini hingga diberikanNya Yesus agar supaya barangsiapa percaya kepadaNya tidak binasa melainkan mendapat kehidupan kekal.

 

 

Bagaimana Membangun Hubungan dengan Tuhan

 

Link lain yang berhubungan

SUMBER DAYA MUSLIM DAN ISLAM

Bahasa Indonesia

Islam and Peace

 
Permission granted by David Woods for excerpts taken from the article on “Jihad, Jizya, and Just War Theory” in the Christian Research Journal Vol.36/No.1/2013

Permission granted by David Woods for excerpts taken from the article on “ Muhammad and the Messiah” in the Christian Research Journal Vol.35/No.5/2012

Apakah Allah itu Esa?

Monday, October 27th, 2014

Aspek mengenai keesaan Allah tidak berasal dari pengaruh Arab berhubung nenek moyang mereka politeis.

Saya merasa aneh karena budaya Arab menyesuaikan dengan pandangan-pandangan monoteistik dari budaya asing yang berdasarkan kepercayaan dan pengaruh dari orang-orang Yahudi dan Kristen.

Basis dari Islam mempunyai akarnya dalam kesadaran, keyakinan, dan proklamasi dari suatu agama asing. Mengapa Allah yang berkuasa dan tertinggi, yang adalah Raja alam semesta menciptakan kebenaran dengan orang-orang yang akhirnya membuat klaim bahwa mereka pembawa beritanya (muslim) kecuali ia benar-benar hanyalah suatu sumber lain dari penyimpangan, kepalsuan, dan kerusakan? Siapa yang meminjam kebenaran dari siapa? Siapa mempengaruhi siapa di sini? Mungkinkah mencomot dan memilih aspek-aspek agama yang cocok dengan pandangan duniawi islam demi memiliki identitas yang unik? Ada banyak bidat serupa itu yang muncul dengan wahyu-wahyu baru. Pelajari saja Saksi-saksi Yehovah dan Mormon yang mempunyai pengalaman mirip dengan islam. Yosep Smith mencari kebenaran seperti Muhammad, dan ia juga menerima berita pribadi melalui seorang malaikat. Tentu saja kunjungan malaikat kepada Yosep Smith mempunyai berita dan terjemahannya sendiri yang unik, yang sangat berbeda dengan pewahyuan malaikat yang diberikan kepada Muhammad. Jadi siapa yang benar? Yosep Smith yang terkenal, yang sekarang mempunyai sekte yang termasuk paling luas dan besar di seluruh dunia, atau seperti Islam yang adalah agama yang tumbuh paling cepat dengan lebih dari 1 milyar pengikut?

Rasul Paulus mengingatkan mengenai gejala ini sebelum islam dilahirkan atau sebelum Yosep Smith menjadi biji mata ibunya, dan ia mengatakan di Galatia 1`:8 bahwa sekalipun seorang malaikat dari sorga memberitakan injil yang lain daripada yang kami beritakan kepadamu, maka biarlah ia terkutuk selama-lamanya.

 

Bagaimana Membangun Hubungan dengan Tuhan

 

Link lain yang berhubungan

SUMBER DAYA MUSLIM DAN ISLAM

Bahasa Indonesia

Is Allah One?

Kejujuran dalam Islam

Thursday, May 17th, 2012

Kejujuran adalah sebuah nilai yang dikompromikan dalam praktik Islam dengan menggunakan konsep seperti “siasat berbohong” Takkiya dan Abrogasi (pembatalan).

Gagasan Takkiya memperbolehkan berbohong dan menipu orang lain demi memajukan Islam dan memelihara nama baiknya.

Gagasan ini memperbolehkan penangguhan sementara hampir semua persyaratan keagamaan dan doktrinnya bila muncul kebutuhan untuk itu, termasuk penyangkalan total iman ketika takut ada ancaman atau cedera dan ini ditetapkan menurut Sura 16:106

Ini juga mencakup pengambilan sumpah dan digunakan sebagai alat di antara kaum pendebat Muslim saat mempertahankan iman mereka sebagai sarana untuk menyembunyikan dan menyangkal bagian-bagian tertentu Quran demi membenarkan dan memajukan gerakan Islam.

Lebih jauh lagi, saya menduga bahwa praktik yang menipu inilah yang menyebabkan beberapa teman saya yang Muslim umumnya salah mengerti dasar-dasar doktrin Kristen.

Selain itu, ada pula doktrin abrogasi (pembatalan) yang merupakan metode yang nyaman dalam menggantikan pewahyuan yang lama dengan pewahyuan yang lebih baru, namun jika Quran adalah salinan sempurna dari firman yang abadi, bagaimana bisa Quran direvisi padahal seharusnya kitab ini adalah pendiktean kata demi kata. Ditambah lagi ayat-ayat yang dibatalkan ini seringkali dikutip sehingga menyebabkan ketidakjelasan dan pengelakan dalam manuver yang juga merupakan bagian dari Takkiya. Dengan demikian, seseorang bisa dengan mudah menggunakan dua sisi argumen demi keuntungan mereka.

Jadi, jika praktik ini dijalankan, bagaimana bisa seorang Muslim yang tulus diyakinkan bahwa apa yang diberitakan kepada mereka adalah kebenaran? Juga bagaimana bisa mereka yakin bahwa Kekristenan adalah dusta? Jika ayat-ayat Quran bisa dipelintir dan diterapkan dengan salah, lalu apa bedanya ini dengan kaum Kristen dan Yahudi yang dipersalahkan dalam menangani “Tahrif (Perubahan)” Alkitab. Ironisnya, kitab Sura pada mulanya mengonfirmasi ayat-yat Alkitab itu tetapi kemudian membatalkannya meskipun ada fakta bahwa ayat-ayat di dalam Alkitab tidak berubah dalam putusan awal dan akhir mengenai hal ini. Jadi, ada dua kemungkinan yakni ayat-ayat Alkitab itu benar atau salah dari semula karena tidak mungkin ayat-ayat itu diubah mengingat ada ribuan manuskrip Alkitabiah yang saling menguatkan yang telah ada sebelum zaman Islam, yang pada dilirannya berkorelasi dengan terjemahan modern kita. Ini juga mencakup tulisan-tulisan pra-Islam para bapa gereja kuno yang menggunakan referensi Alkitab ini, yang secara berdiri sendiri maupun keseluruhan hampir bisa mereplikasi ayat-ayat Alkitab jauh sebelum Islam hadir. Tidak hanya itu tetapi berapa besar kemungkinan kaum Kristen dan Yahudi yang merupakan dua kelompok ekslusif besar bekerja sama mengubah Tanakh dan Perjanjian Lama dan bahkan hingga hari ini ayat-ayat Alkitab pada dasarnya sama di antara kedua kelompok ini. Saya sudah menulis sebuah postingan mengenai hal ini di

jesusandjews.com/wordpress/2010/02/03/is-the-bible-reliable/

Terakhir, jika Anda masih berpegang teguh pada keyakinan ini, lalu siapa yang secara spesifik mengubah ayat-ayat Alkitab dan ayat-ayat yang mana yang diubah dan kapan perubahan itu dilakukan? Selain itu, bukti apa yang Anda miliki di luar pemikiran Islami yang secara akurat sesuai dengan pandangan ini?

Jadi kesimpulannya, konsep “siasat berbohong” Takkiya dan Abrogasi (Pembatalan) adalah akomodasi   yang secara salah merepresentasikan Allah dan agama yang benar dengan mengadakan metodologi untuk mendukung sistem keyakinan yang tidak lurus.

Akhirnya, apakah Anda mau mempercayakan roh Anda atau menyerahkan diri Anda pada pandangan dunia yang mempraktikkan perbuatan bermuka dua semacam ini?

 
Bagaimana Membangun Hubungan dengan Tuhan

 

Link lain yang berhubungan

SUMBER DAYA MUSLIM DAN ISLAM

Bahasa Indonesia

honesty in islam

 

 

 

Beyond Opinion, Sam Soloman Ch.4, Copyright 2007, published in Nashville Tennessee, by Thomas Nelson

SUMBER DAYA MUSLIM DAN ISLAM

Monday, January 17th, 2011

Alkitab

bible downloads

Audio New Testament

 

Hukum-hukum Empat Rohani

Four Spiritual Laws

 

Film Yesus

Jesus Film: view in Indonesian

SEBUAH CATATAN PRIBADI UNTUK SEMUA

Monday, January 17th, 2011

Saat saya pertama kali memulai untuk menulis di blog, penting bagi saya untuk memasukkan sebuah catatan pribadi sebagai sarana untuk berbagi dengan pembaca tentang sikap dan motivasi saya terlepas dari keyakinan saya tentang isi dari tulisan.

Hal ini saya lakukan karena komunikasi melalui internet  terbatas dalam dimensi yang kurang untuk mengenal seseorang secara pribadi dan karena itu, keterampilan penafsiran seorang pembaca kadang-kadang berkurang dalam mengartikan tujuan dan keinginan dari individu yang bertanggung jawab atas isi penulisan blog.

Jadi pertama-tama saya mulai dengan menunjukkan setiap kelompok tertentu sebagai individualistik dalam kepercayaan dan ruang lingkup mereka. Akan tetapi, seiring dengan mulai berkembangnya situs blog, saya memutuskan untuk tetap mempertahankan lebih banyak unsur-unsur umum dari kelompok-kelompok dengan memiliki satu catatan pribadi daripada beberapa yang saya rasa hanya akan membanjiri pembaca dengan mengarungi melalui rawa kekacauan seperti yang muncul di situs blog saya.

Lagipula terkadang saat mendiskusikan hal-hal yang kritis mengenai kepercayaan dan iman sangat sulit karena pandangan dunia kita adalah seperti bagian yang utuh dari diri dan kepribadian kita, yang kita tidak dapat benar-benar bedakan antara individu dan sistem nilai mereka.

Seseorang hanya dapat di bedah untuk satu hal tapi kita tidak dapat memisahkan seseorang dari  jati diri mereka. Seseorang diartikan dan digambarkan dalam konsep pandangan dunia mereka dan hal lain diluar ini menjadikan mereka seorang yang tidak masuk akal.

Saya mengatakan ini karena sering kali saat berbicara mengenai agama tertentu atau pandangan duniawi banyak kali dirasakan seolah-olah saya menyerang mereka secara pribadi.

Namun itu bukanlah maksud saya melainkan saya berharap untuk menghadapi penghalang ini dengan menembus masuk ke dalam hati dan pikiran para pembaca karena komitmen cinta dan kepedulian bagi mereka sambil menghindari perangkap perdebatan yang tidak perlu seperti perasaan marah dan penghakiman yang tanpa makna yang sering menyertai dalam berbagai macam diskusi dan topik tersebut.

Saya pikir anda akan dengan mudahnya menemukan diskusi semacam ini dengan berisi pidato yang indah dari internet tanpa perlu menyaring melalui percakapan dari blog ini.

Saya mengakui sering kali saat penulisan blog ini saya melakukannya dengan cara yang sangat terus terang dan langsung dan terkadang saya begitu emosional namun satu hal yang saya tidak ingin orang lain salah paham adalah bahwa saya tidak terinspirasi oleh kebencian dan kemarahan terhadap pembaca atau kelompok akan tetapi pertarungan saya adalah dengan lembaga-lembaga yang telah memasukkan keyakinan-keyakinan terindoktrinasi ini. Sekali lagi saya menyadari organisasi-organisasi ada karena orang tetapi hati saya tertuju pada perhatian untuk individu melawan struktur badan bukan individu dari lembaga-lembaga.

Juga jika semua hal yang telah saya peroleh melalui situs blog ini hanyalah menimbulkan kemarahan anda daripada kecerdasan anda maka saya telah gagal menyampaikan pesan saya kepada anda. Tujuan saya bukan untuk menyinggung meskipun komentar-komentar saya mungkin dipandang sebagai bentuk penyerangan dan jika semua yang telah saya lakukan ditafsirkan sebagai ekspresi dari kebencian, prasangka, dan kekerasan maka saya telah menyia-nyiakan waktu anda dan saya dalam upaya untuk berkomunikasi ini. Juga, saya menyadari bahwa tidak semua orang akan mendapat manfaat dengan membaca blog ini namun harapan dan doa saya adalah entah bagaimana dengan cara apa, ini akan membuat perbedaan dalam hidup seseorang untuk kebaikan.

Sambil saya mempersiapkan untuk menulis blog ini saya menyadari dengan segala ketulusan bahwa setiap orang memiliki beberapa tingkat atau derajat kepalsuan yang mana termasuk diri saya sendiri dan bahwa tidak ada orang yang memiliki setiap jawaban atas pertanyaan-pertanyaan dalam hidupnya. Meskipun demikian keterbatasan-keterbatasan ini tidak mencegah saya untuk mengambil tanggung jawab mempertahankan dan mengejar kebenaran dengan berjalan dalam jalan benar kemanapun jalan itu memimpin saya pada akhirnya dan semua permintaan saya adalah anda bergabung dengan saya dalam perjalanan kita bersama melalui pembelajaran bacaan ini.

Saya tahu terdengar agak sombong dan tidak toleran  untuk menggunakan kata “Kebenaran” secara mutlak, terutama karena kita hidup dalam sebuah masyarakat yang benar secara politis yang menghargai pandangan kemajemukan dari paham relatif.

Namun, fungsi dan ketergantungan masyarakat kita terhadap unsur-unsur penting dari kebenaran seperti sebagaimana itu membentuk dasar dari keberadaan manusia. Biasanya kita tidak memiliki masalah melihat hal itu diterapkan dalam berbagai disiplin ilmu hukum dan ketertiban atau dalam hal ilmu pengetahuan tapi entah kenapa kita tidak ingin menerapkan logika yang sama dengan keyakinan agama.

Jika kita kotakkan kehidupan kita dan tidak menerapkan kebenaran secara umum maka akhirnya kita menipu diri kita sendiri dan hidup dalam kebohongan. Meskipun kebesaran masyarakat dan budaya manusia telah dicapai melalui pengejaran akan pengetahuan dan saat pengetahuan diperoleh dan diterapkan dalam sebuah pendekatan yang tidak berat sebelah maka kemajuan mengambil tempat memimpin kita menuju tujuan akhir dari kebijaksanaan.

Jadi seperti anda memulai perjalanan dalam menyelidiki blog ini tetaplah berpikir dengan anggapan anda sendiri dan menyaring budaya yang mempengaruhi cara anda dalam mengartikan kehidupan dengan menjelaskan batasan-batasan dasar dari keberadaan anda  yang sering kita bertindak secara sadar.

Saya juga menyadari bahwa untuk mempertimbangkan kembali kehidupan bisa merupakan sebuah hal yang menakutkan atau sebuah peristiwa traumatik karena mungkin tolakan, berkaitan dengan kemungkinan kesalahan berpikir kita yang bisa menempatkan kita dalam sebuah kedudukan yang jauh dari zona nyaman kita. Bahkan tanpa berpikir kritis tentang kehidupan kita sering bisa terlena ke dalam penipuan yang disengaja akibat dari ketidaktahuan.

Sebagai tambahan berkaitan dengan ini terkadang kita buta mengambil kepercayaan dari keluarga kita, sesama, pemerintah, dan masyarakat secara luas tanpa kemungkinan menantang kepercayan tersebut. Kita memiliki kecenderungan untuk menjalani tatanan dan norma masyarakat yang mana kita sebut sebagai semacam standar untuk pandangan etika kita terhadap kehidupan.

Itu seperti kita percaya dulu dan baru kemudian kita memusatkan dunia kita dalam mendukung kepercayaan tersebut. Bagaimanapun juga untuk mulai dengan motif pokok seluruh pesan yang telah saya tuliskan adalah karena kepedulian untuk berbagi dengan yang lain bahwa Tuhan mengasihi semua manusia. Yohanes 3:16 mengatakan “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.”

Inilah kehidupan nyata sebenarnya pada hari ini bahwa banyak orang dari tiap budaya, suku, bahasa, dan kelompok orang yang telah percaya kepada-Nya dan bukan dengan kekerasan atau pemaksaan namun karena kasih Tuhan yang menarik mereka yang mengakibatkan perubahan  dan transformasi kehidupan.

Satu hal yang nyata dari Yesus  dapat dilihat dalam praktek kasih Tuhan terhadap sesama dalam membawa terus sebuah kehidupan yang dinamik membiarkan orang untuk mengenal Tuhan secara pribadi dan cara yang nyata. Karya-Nya terwujud tidak hanya sebagai sebuah cerita seperti orang yang berpengaruh atau seorang nabi akan tetapi lebih sebagai seorang Penyelamat yang membebaskan orang dari ketergantungan obat terlarang, pornografi, pencurian, kelakuan cabul, atau jenis penyakit sosial manusia lainnya yang telah terlibat di dalamnya. Dia telah mengubah kehidupan orang tak terhingga banyaknya termasuk saya dan bagi saya menyangkal kuasa-Nya yang hidup dan sentuhan pribadi sehubungan dengan kesaksian saya akan merupakan sebuah tindakan kebencian dan ketidakjujuran terhadap anda.

Jadi pendekatan Yesus dalam membawa orang dekat kepada Tuhan adalah bukan dengan membuat kita pergi melewati beberapa jenis rintangan-rintangan yang tidak mungkin dari pekerjaan-pekerjaan atau dengan berusaha memperoleh penghargaan melalui sistem pahala. Melainkan dengan menempatkan iman dan percaya kita di dalam pribadi-Nya dan karya-Nya sebagai Mesias yang adalah kebenaran kita.

Yesus berkata “Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu. Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan. Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Kupun ringan.”

Dia menjanjikan kita kehidupan kekal tidak didasarkan atas usaha-usaha kita sendiri yang mana kita jatuh menyedihkan tapi lebih didasarkan atas karya kebenaran-Nya yang menghasilkan keselamatan kita melalui pengorbanan-Nya mati diatas kayu salib.

Ia mengambil hukuman Allah yang adil ke atas diri-Nya sendiri dengan menanggung dosa-dosa kita di punggung-Nya menghasilkan rekonsiliasi kita terhadap Tuhan.

Sebagai kesimpulan yang saya minta hanyalah sebagaimana anda membaca melalui blog tetaplah membuka pikiran sementara berdoa mencari Tuhan dengan segala ketulusan dan kejujuran hati. Sekali lagi, maafkan saya jika saya telah mengambil masalah ini terlalu jauh untuk beberapa hal dengan melebih-lebihkan sikap saya. Saya tidak akan melakukan apapun untuk dengan sengaja menyinggung seseorang dan tujuan serta maksud saya adalah untuk kepentingan orang lain daripada menjadi kerugian atau gangguan bagi masyarakat.

 

 

Copyright “The Bible Society in Indonesia”

 

Bagaimana Membangun Hubungan dengan Tuhan

jesusandjews.com/wordpress/2010/07/13/bagaimana-membangun-hubungan-dengan-tuhan/

 

Link lain yang berhubungan

jesusandjews.com/wordpress/category/muslim-question-of-jesus/muslim-pertanyaan-tentang-yesus/

MENGAPA ANDA SEORANG MUSLIM?

Monday, January 17th, 2011

Mengapa anda seorang Muslim? Pernahkah anda benar-benar mempertimbangkan pertanyaan ini atau memikirkan ini dengan sangat? Apakah karena anda secara pribadi menemukan alat kebenaran atau memperoleh semacam pewahyuan atau pengetahuan rohani untuk kehidupan? Apakah karena anda secara alamiah ditarik ke agama Islam karena semacam keintiman dan hubungan pribadi dengan Tuhan?

Apakah anda seorang Muslim karena budaya dan masyarakat anda yang menentukan? Hanya pertimbangkan jika anda lahir dan dibesarkan di wilayah Amerika Serikat yang di anggap sebagai sabuk Alkitab. Dalam kondisi ini apa yang anda pikirkan kesempatan menerima atau mempercayai iman Islam?

Apakah anda seorang Muslim karena anda tidak memiliki kebebasan memilih dan melakukan hal yang sebaliknya akan merugikan anda? Bayangkan sekali lagi anda lahir di dalam sebuah masyarakat demokrat yang memberikan anda hak untuk bebas memilih agama. Apakah anda tetap menjadi seorang Muslim?

Apakah anda seorang Muslim karena itulah yang diharapkan oleh keluarga dan karena merekalah yang menentukan pandangan dan nilai anda? Bagaimana jika anda termasuk dalam keluarga yang membiarkan anda membuat keputusan sendiri berkaitan dengan apa yang anda percayai dan dengan penuh menerima anda terlepas dari keadaan anda?

Apakah anda seorang Muslim karena itulah yang orang lain lakukan? Bagaimana jika anda merupakan bagian dari sebuah budaya yang membolehkan kepercayaan yang berbeda-beda? Apakah ini masih mengilhami anda untuk memeluk Islam?

Apakah anda mengikuti Islam karena anda diberitahu oleh pihak berwenang agama dan menginstruksikan melalui sistem pendidikan bahwa Islam sebagai satu-satunya agama yang benar? Bayangkan lahir di negara ateis yang memiliki filosofi yang beda secara keseluruhan kepada kehidupan yang tidak percaya kepada Tuhan. Apakah anda tetap menjadi seorang Muslim?

Apakah anda seorang Muslim karena takut tidak menjadi Muslim atau pada akibat dari tidak menerima kepercayaan atau keyakinan ini, tetapi bagaimana jika anda tidak dihadapkan pada rasa takut atau hambatan ini?

Apakah mungkin bahwa Islam dianggap sebagai praktek yang didefinisikan kepada beberapa tingkat oleh sebuah lokasi geografis?

Apakah mungkin seseorang bisa menjadi begitu terpadu ke dalam sistem keagamaan yang membuatnya hampir tidak mungkin untuk memutus bebas dari pengaruhnya?

Apakah mungkin untuk percaya hanya kepada apa yang telah dikatakan kepada kita untuk percaya dengan mentalitas iman yang buta yang tidak bisa dipertanyakan?

Dapatkah seorang menjadi begitu terisolasi dalam suatu budaya yang ia tidak bisa dipengaruhi oleh sumber-sumber luar?

Dapatkah sebuah agama menjadi cara untuk mengontrol dan memanipulasi orang untuk melaksanakan suatu agenda politik?

Haruskah suatu agama menyebabkan anda kehilangan rasa dari identitas diri ?

Dapatkah anda secara jujur mengatakan pada diri anda sendiri bahwa setelah berpikir melalui blog ini, anda akan masih dengan penuh percaya diri dalam mempertahankan keyakinan anda di dalam Islam atau apakah anda menjadi ragu-ragu? Jika anda masih percaya diri pada keyakinan anda maka bisakah anda hanya menjadi seorang Muslim dikarenakan rasa yang kuat atas kebanggaan yang tidak membiarkan anda untuk salah? Dapatkah keyakinan diri anda yang berlebihan menyebabkan anda tertipu?

Jadi apa motivasi sesungguhnya anda menjadi seorang Muslim? Apakah benar karena masalah kebenaran atau mungkinkah karena ditentukan oleh budaya?

Banyak dari perkembangan Islam telah melalui usaha-usaha penaklukan secara militer dan kelahiran anak. Apakah ini sesungguhnya sebuah ketulusan atau pendekatan sah kepada iman?

Lagipula, sudah banyak kaum Muslim yang telah meragukan Islam dan telah secara ajaib terlepas bebas dari genggaman kuat dengan percaya pada Yesus. Saya telah memasukkan sebuah saluran pada situs blog saya yang berupa kesaksian dari bekas Muslim yang menemukan jawaban lain atas kebimbangan dan ketakutan mereka.

Sebagai penutup saya ingin menawarkan suatu tantangan kepada anda untuk membaca kesaksian-kesaksian ini dan kemudian meminta Tuhan untuk membukakan Yesus kepada anda dalam suatu cara yang membuat anda percaya kepada-Nya sebagai Tuhan dan Juru Selamat. Jangan biarkan ketakutan mencegah anda untuk melakukan pikiran ini yang akan entah dengan bagaimana mencegah anda dari sorga yang bahkan anda tidak bisa jamin untuk bisa masuk.

 

Bagaimana Membangun Hubungan dengan Tuhan

 

Link lain yang berhubungan

SUMBER DAYA MUSLIM DAN ISLAM

Bahasa Indonesia

Why are you a Muslim